Subscribe me now

More Article »

Minggu, 18 Desember 2011

Home » » Pasokan Kopi di Bandarlampung Turun

Pasokan Kopi di Bandarlampung Turun

Bandarlampung - Pasokan biji kopi kering ke pasar di Kota Bandarlampung mengalami penurunan akibat belum tibanya musim panen sehingga harga komoditas tersebut meningkat.
      
"Pasokan kopi kering dari sejumlah petani menurun hingga 50 persen lebih disebabkan belum tibanya masa panen komoditas tersebut sehingga untuk memenuhi permintaan mengalami hambatan," ujar Maulana, salah seorang agen kopi di Bandarlampung, Senin.
      
Menurutnya, masa panen mungkin akan tiba pada bulan Mei tahun depan, sehingga pada akhir tahun ini hingga awal 2012 harga komoditas itu akan mengalami kenaikan yang signifikan.
      
"Menurunnya pasokan kopi kering di tingkat pekebun membuat sebagian pedagang kesulitan memenuhi permintaan yang berada di luar Lampung dan luar negeri," kata dia.
      
Ia menerangkan, harga kopi di tingkat petani kini berkisar Rp18.000/kg dan di tingkat pengumpul mencapai Rp20.000/kg hingga Rp22.000/kg mengalami kenaikan berkisar Rp1.500/kg hingga Rp2.000/kg," katanya menjelaskan.
      
Saat ditemui di gudangnya, ia mengatakan, pasokan dari petani daerah itu hanya beberapa kilogram dari setiap petani/pekebun sehingga untuk pengiriman kepada agen besar sangat sedikit.
      
Sedangkan pekebun kopi Siswanto, mengatakan stok kopi yang dimilikinya kini hanya tersisa 50 kilogram.
      
"Kalau bulan lalu stok kopi mencapai tiga kali lipat dari sekarang," ujar dia menerangkan.

Menurutnya, kondisi seperti ini cukup menguntungkan para petani karena harnyanya semakin tinggi namun pasokan sedikit membuat tingkat keuntungannya tidak sesuai dengan biaya pemeliharaannya.
      
Lebih lanjut dia mengatakan, hal itu disebabkan karena harga kopi tidak ditentukan oleh mekanisme pasar seperti layaknya komoditas lain, di mana harga meningkat jika pasokannya menurun.
      
Menurut laporan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi,  harga kopi di Lampung pada awal bulan lalu sempat mengalami kenaikan harga. Harga kopi biji kering di tingkat petani berada pada kisaran Rp30.000 per kilogram.
      
Kenaikan harga kopi dipengaruhi berkurangnya pasokan kopi di tingkat petani. Petani baru akan memasuki musim panen kopi pada Mei 2012. Volume ekspor Kopi Lampung sejak Januari hingga Agustus 2011 mencapai 164.260 ton lebih dengan nilai ekspor sebesar 342,3 juta dolar AS. (antara)
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. SERUWIT: Pasokan Kopi di Bandarlampung Turun . All Rights Reserved
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template modify by Creating Website. Inspired from CBS News